RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nomor : 1
Satuan Pendidikan : MAN
Mata Pelajaran :
Aqidah Akhlak
Kelas/Semester : X
(sepuluh) / Ganjil
Materi Pokok : Aqidah Islam
Alokasi Waktu : 2 x
Pertemuan (2 x 2 JP)
A. Kompetensi Inti
(KI) :
KI.1
|
:
|
Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
|
KI.2
|
:
|
Menghayati dan menagamalkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama,
cinta damai, responsif dan pro- aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
|
KI.3
|
:
|
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
|
KI.4
|
:
|
Mnegelolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yang dipelajari di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesui dengan aqidah keilmuan
|
B. Kopetensi Dasar
|
3.1. Memahami aqidah Islam dan metode
peningkatan kualitasnya.
4.1.
Mempraktekkan metode-metode peningkatan kualitas iman/aqidah Islamiyah
|
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
|
3.1.1. Mendefinisikan pengertian aqidah
3.1.2. Mengidentifikasi dalil dalam aqidah
3.1.3.
Mendiskusikan tujuan Akidah
Islam
3.1.4.
Mendiskusikan metode-metode
peningkatan Akidah Islam
3.1.5.
Mengidentifikasi prinsip-prinsipAkidah
4.1.2.
Memaparkan contoh praktik
metode peningkatan kualitas akida
|
D. Tujuan Pembelajaran
|
Melalui diskusi, identifikasi, dan membaca referensi peserta didik dapat :
3.1.1. Menyebutkan pengertian aqidah
3.1.2. Menyebutkan/menuliskan dalil yang berhubungan dengan aqidah
3.1.3. Menjelaskan tujuan Akidah Islam
3.1.4.
Menjelaskan metode-metode
peningkatan Akidah Islam
3.1.5. Mengidentifikasi
prinsip-prinsipAkidah
4.1.2.
Memaparkan contoh praktik
metode peningkatan kualitas akidah
|
E.
Materi Ajar
|
1.
Pengertian Akidah
Bahasa
adalah kepercayaan , keyakinan
Istilah adalah
keyakinan yang dikaitkan dengan
rukun iman dan merupakan asas
dari seluruh ajaran islam
Menurut bahasa, kata aqidah
berasal dari bahasa Arab yaitu [عَÙ‚َدَ-ÙŠَعْÙ‚ِدُ-عَÙ‚ْدً] artinya adalah mengikat atau mengadakan
perjanjian. Sedangkan Aqidah menurut istilah adalah urusan-urusan yang
harus dibenarkan oleh hati dan diterima dengan rasa puas serta
terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat digoncangkan oleh
badai subhat (keragu-raguan). Dalam definisi yang lain disebutkan
bahwa aqidah adalah sesuatu yang mengharapkan hati membenarkannya, yang
membuat jiwa tenang tentram kepadanya dan yang menjadi kepercayaan
yang bersih dari kebimbangan dan keraguan.
Berdasarkan
pengertian-pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa aqidah adalah
dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang
bersumber dari ajaran Islam yang wajib dipegangi oleh setiap muslim
sebagai sumber keyakinan yang mengikat.
Dalil / Argumentasi dalam Akidah
Argumentasi yang kuat dan
benar yang memadai disebut Dalil. Dalil dalam akidah ada dua yaitu:
a. Dalil ‘Aqli (akal ).
Dalil yang didasarkan pada penalaran
akal yang sehat. Orang yang tidak mampu mempergunakan akalnya karena ada
gangguan, maka tidak dibebani untuk
memahami Akidah. Segala yang menyangkut dengan Akidah, kita tidak boleh meyakini secara ikut-ikutan, melainkan berdasarkan keyakinan yang dapat dipelajari sesuai
dengan akal yang sehat.
b. Dalil Naqli (quran dan hadits )
Dalil naqli adalah
dalil yang didasarkan pada al-Qur’an dan sunah. Walaupun akal manusia dapat menghasilkan kemajuan
ilmu dan teknologi, namun harus disadari bahwa betapapun kuatnya daya pikir manusia,
ia tidak akan sanggup mengetahui hakikat zat Allah yang sebenarnya. Manusia tidak memiliki
kemampuan untuk menyelidiki
yang ghaib, untuk
mengetahui yang ghaib itu kita harus puas dengan wahyu Allah. Wahyu itulah yang disebut dalil Naqli.
Kebenaran dalil Naqli ini
bersifat Qath’iy (pasti), kebenarannya mutlak serta berlaku untuk semua ruang dan waktu. Dalil Naqli ada dua yaitu al-Qur’an dan hadis Rasul. Hal-hal yang tidak dapat
dijangkau oleh akal, cukup diyakini
kebenarannya tanpa harus membuktikan dengan akal. Termasuk ke dalam bagian ini adalah hakikat hal-hal yang ghaib, seperti kiamat, alam barzakh, alam makhsyar,
surga, neraka, malaikat,dan lain
sebagainya.
2.
Tujuan
Aqidah Islam
Akidah Islam mempunyai banyak tujuan
yaitu:
a.
Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah
hanya kepada Allah. Karena
Allah adalah Pencipta yang
tidak ada sekutu bagi-Nya, maka tujuan
b. Membebaskan akal dan
pikiran dari kegelisahan yang timbul dari lemahnya akidah. Karena orang yang lemah akidahnya, adakalanya kosong hatinya dan adakalanya terjerumus pada
berbagai kesesatan dan khurafat.
c. Ketenangan jiwa dan pikiran
tidak cemas. Karena akidah ini akan
memperkuat hubungan antara
orang mukmin dengan Allah, sehingga
ia menjadi orang yang tegar
menghadapi segala persoalan dan sabar dalam menyikapi berbagai cobaan.
d. Meluruskan tujuan dan
perbuatan yang menyimpang dalam beribadah kepada Allah serta berhubungan dengan orang lain berdasarkan ajaran al-Qur’an dan tuntunan Rasulullah saw.
e. Bersungguh-sungguh dalam
segala sesuatu dengan tidak menghilangkan kesempatan yang baik untuk beramal baik. Sebab setiap amal baik pasti ada balasannya.
3.
Metode-metode peningkatan Akidah Islam
1. Melalui pembiasaan dan keteladanan.
Pembiasaan dan keteladanan itu bisa
dimulai dari keluarga. Di sini
peran orang tua sangat
penting agar akidah itu bisa tertanam di dalam hati sanubari anggota keluarganya sedini mungkin. Keberhasilan penanaman akidah tidak hanya menjadi tanggungjawab
guru saja, tetapi menjadi tanggungjawab semua pihak. Karena
itu, semuanya harus terlibat. Selain itu pembiasaan hidup dengan kekuatan akidah itu harus dilakukan secara berulang-ulang
(istiqamah), agar menjadi
semakin kuat keimanannya.
2. Melalui pendidikan dan pengajaran
Pendidikan dan pengajaran dapat
dilaksanakan baik dalam
keluarga, masyarakat atau
lembaga pendidikan formal. Pendidikan keimanan ini memerlukan keterlibatan orang lain untuk menanamkan akidah di dalam hatinya. Penanaman kalimat-kalimat
yang baik seperti dua kalimat syahadat dan kalimat la ilaha ill
Allah (tiada Tuhan selain Allah) sangat penting untuk menguatkan
keimanan seseorang. Pendidikan dan pengajaran menjadi salah
satu cara yang tepat dalam menanamkan
akidah dan meningkatkan kualitas akidah.
Islam mendidik manusia supaya
menjadikan akidah dan syariat Allah
sebagai rujukan terhadap
seluruh perbuatan dan tindakannya. Oleh sebab itu, pendidikan Islam menjadi kewajiban orang tua dan guru di samping menjadi amanat yang harus dipikul oleh satu
generasi untuk disampaikan kepada generasi
berikutnya, dan dijalankan oleh para
pendidik dalam mendidik
anak-anak.
4.
Prinsip-prinsipAkidah
Prinsip-prinsip akidah
secara keseluruhan tercakup dalam sejumlah prinsip agama Islam. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
a. Pengakuan dan keyakinan
bahwa Allah Swt. adalah Esa. Beriman
kepada Allah dan hanya
menyembah kepada Allah, dan tidak
menyekutukan Allah.
b. Pengakuan bahwa para Nabi
telah diangkat dengan
sebenarnya oleh Allah Swt. untuk menuntun umatnya. Keyakinan bahwa
para Nabi adalah utusan Allah Swt. sangat penting, sebab
kepercayaan yang kuat
bahwa Nabi itu adalah
utusan Allah, mengandung konsekuensi bahwa setiap orang harus meyakini apa yang dibawa oleh para Rasul utusan Allah tersebut berupa kitab suci. Keyakinan akan
kebenaran kitab suci
menjadikan orang memiliki
pedoman dalam menjalani kehidupan di
dunia ini.
c. Kepercayaan akan adanya
hari kebangkitan. Keyakinan seperti ini memberikan kesadaran bahwa kehidupan dunia bukanlah akhir dari segalanya. Setiap orang pada hari akhir nanti akan
dibangkitkan dan akan dimintai pertanggung-jawaban selama hidupnya di dunia.
d. Keyakinan bahwa Allah Swt.
adalah Maha Adil. Jika keyakinan seperti ini tertanam di dalam hati, maka akan menumbuhkan keyakinan bahwa apa yang dilakukan akan mendapatkan balasan
dari Allah Swt. Orang yang berbuat kebaikan
akan mendapatkan balasan yang baik,
seberapapun kecilnya
kebaikan itu. Sebaliknya perbuatan jelek sekecil apapun akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah Swt.
|
F.
Pendekatan metode, dan Model Pembelajaran
|
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Cooperative Jigsaw
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab,
dan penugasan
|
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
|
Deskripsi
|
Alokasi
Waktu
|
Pendahuluan
|
· Memberikan salam
· Menanyakan kepada siswa kesiapan dan
kenyamanan untuk belajar
· Menanyakan kehadiran siswa
· Mempersilakan salah satu siswa memimpin do’a
· Tanya jawab materi mengenai Aqidah
Islam
· Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power
point
|
10 menit
|
Inti
|
· Siswa mendapatkan penjelasan tentang hal yang
harus diamati saat menonton film dokumenter.
· Menayangkan film tentang Aqidah
Islam
· Siswa mendapatkan pertanyaan tentang topik
dari film yang ditayangkan.
· Siswa mendapatkan penjelasan tentang proses
pelaksanaan teknik Jigsaw
· Siswa dibagi ke dalam 4 kelompok yang
beranggotakan 8 orang (kelompok awal)
· Setiap kelompok mendapatkan tugas:
1. Pengertian aqidah dan dalil yang berhubungan dengan aqidah
2. Tujuan
Akidah Islam
3.Metode-metode peningkatan Akidah Islam
4. Prinsip-prinsipAkidah
· Masing-masing siswa yang memiliki wacana/tugas
yangsama berkumpul dalam satu kelompok (Kelompok ahli)
· Setiap siswa mencatat hasil diskusi dan
kembali ke kelompok awal
· Dalam kelompok awal dilaporkan hasil diskusi
kelompok ahli dan semua anggota kelompok mencatat hasil kelompok ahli
· Laporan hasil kerja kelompok dengan cara guru
menunjuk secara acak untuk melaporkan hasil diskusi kelompok, sampai semua
masalah selesai dibahas
· Siswa yang lain menanggapi
|
60 menit
|
Penutup
|
· Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
menyimpulkan materi yang dibahas kelompok
masing-masing
· Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
· Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
· Siswa membuat tugas sesuai dengan kelompok masing-masing dalam bentuk makalah (tugas kelompok dikumpulkan 2
minggu yang akan datang)
· Mengucapkan salam
|
20 menit
|
H. Penilaian Hasil
Belajar
|
a. Tes
1. Uraian (terlampir)
2. Pilihan Ganda (terlampir)
b. Non Tes
1. Lembar pengamatan kerja kelompok (terlampir)
2. Lembar pengamatan presentasi (terlampir)
3. Membuat makalah sesuai kelompok
masing-masing.
1. Pengertian aqidah dan dalil yang berhubungan dengan aqidah
2. Tujuan
Akidah Islam
3.Metode-metode peningkatan Akidah Islam
4. Prinsip-prinsipAkidah
|
Format penulisan
makalah:
BAB I Pendahuluan
BAB II Isi
BAB III Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
Daftar Rujukan (Daftar
Pustaka)
Catatan :
1. Makalah diketik dengan menggunakan huruf Arial, 12,
2. spasi 1,5,
3. print-out kertas A4,
4. maksimal 15 lembar.
I. Sumber Belajar :
·
Buku Pedoman Guru Mapel Akidah Akhlak MA, Kemenag RI, 2014
·
Buku Pegangan Siswa Mapel
Mapel Akidah Akhlak MA, Kemenag RI, 2014
·
Al-Qur’an dan Terjamahanya
·
Buku penunjang lainnya yang relevan
·
Media cetak dan elektronik sesuai materi
·
Lingkungan sekitar yang mendukung
·
Sumber lain yang
relevanWhite board/papan flanel
Power point
LCD
Internet
Kartu pembelajaran
Lampiran Instrumen
Penilaian
INSTRUMEN PENILAIAN
KOGNITIF
A. SOAL
NO
|
SOAL
|
KUNCI
JAWABAN
|
Skor
|
Bobot
|
1
|
Sebutkan pengertian aqidah menurut bahasa dan istilah !
|
Pengertian
Akidah
Bahasa adalah kepercayaan , keyakinan
Istilah adalah
keyakinan yang dikaitkan dengan
rukun iman dan merupakan asas
dari seluruh ajaran islam
|
15
|
15
|
2
|
Sebutkan Dalil /
Argumentasi dalam Akidah !
|
Dalil / Argumentasi dalam Akidah
Argumentasi yang kuat dan benar yang memadai disebut Dalil.
Dalil dalam akidah ada dua yaitu:
a. Dalil ‘Aqli (akal
).
Dalil yang didasarkan pada penalaran akal yang sehat. Orang
yang tidak mampu mempergunakan akalnya
karena ada gangguan, maka tidak dibebani untuk memahami Akidah. Segala yang
menyangkut dengan Akidah, kita tidak boleh meyakini secara ikut-ikutan,
melainkan berdasarkan keyakinan yang dapat dipelajari sesuai dengan akal yang
sehat.
b. Dalil Naqli (quran
dan hadits )
Dalil naqli adalah dalil yang didasarkan pada al-Qur’an
dan sunah. Walaupun akal manusia dapat menghasilkan kemajuan ilmu dan teknologi,
namun harus disadari bahwa betapapun kuatnya daya pikir manusia, ia tidak
akan sanggup mengetahui hakikat zat Allah yang sebenarnya. Manusia tidak
memiliki kemampuan untuk menyelidiki yang ghaib, untuk mengetahui yang ghaib
itu kita harus puas dengan wahyu Allah. Wahyu itulah yang disebut dalil Naqli.
Kebenaran dalil Naqli ini bersifat Qath’iy (pasti),
kebenarannya mutlak serta berlaku untuk semua ruang dan waktu. Dalil Naqli
ada dua yaitu al-Qur’an dan hadis Rasul. Hal-hal yang tidak dapat dijangkau
oleh akal, cukup diyakini kebenarannya tanpa harus membuktikan dengan akal.
Termasuk ke dalam bagian ini adalah hakikat hal-hal yang ghaib, seperti
kiamat, alam barzakh, alam makhsyar, surga, neraka, malaikat,dan lain
sebagainya.
|
25
|
25
|
3
|
Jelaskankan tujuan Akidah Islam !
|
Tujuan Akidah Islam
Akidah Islam mempunyai banyak tujuan yaitu:
a.
Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah
hanya kepada Allah. Karena
Allah adalah Pencipta yang
tidak ada sekutu bagi-Nya, maka tujuan
b. Membebaskan akal dan
pikiran dari kegelisahan yang timbul dari lemahnya akidah. Karena orang yang lemah akidahnya, adakalanya kosong hatinya dan adakalanya terjerumus pada
berbagai kesesatan dan khurafat.
c. Ketenangan jiwa dan pikiran
tidak cemas. Karena akidah ini akan
memperkuat hubungan antara
orang mukmin dengan Allah, sehingga
ia menjadi orang yang tegar
menghadapi segala persoalan dan sabar dalam menyikapi berbagai cobaan.
d. Meluruskan tujuan dan
perbuatan yang menyimpang dalam beribadah kepada Allah serta berhubungan dengan orang lain berdasarkan ajaran al-Qur’an dan tuntunan Rasulullah saw.
Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak
menghilangkan kesempatan yang baik untuk
beramal baik. Sebab setiap amal baik pasti ada balasannya
|
20
|
20
|
4
|
Jelaskan
metode-metode peningkatan Akidah Islam
|
1. Melalui pembiasaan dan
keteladanan.
Pembiasaan dan keteladanan itu bisa dimulai dari keluarga. Di
sini peran orang tua sangat penting agar akidah itu bisa tertanam di dalam hati
sanubari anggota keluarganya sedini mungkin. Keberhasilan penanaman akidah
tidak hanya menjadi tanggungjawab guru saja, tetapi menjadi tanggungjawab
semua pihak. Karena itu, semuanya harus terlibat. Selain itu pembiasaan hidup
dengan kekuatan akidah itu harus dilakukan secara berulang-ulang (istiqamah),
agar menjadi semakin kuat keimanannya.
2. Melalui pendidikan
dan pengajaran
Pendidikan dan pengajaran dapat dilaksanakan baik dalam keluarga,
masyarakat atau lembaga pendidikan formal. Pendidikan keimanan ini memerlukan
keterlibatan orang lain untuk menanamkan akidah di dalam hatinya. Penanaman
kalimat-kalimat yang baik seperti dua kalimat syahadat dan kalimat la ilaha ill Allah (tiada Tuhan selain
Allah) sangat penting untuk menguatkan keimanan seseorang. Pendidikan dan
pengajaran menjadi salah satu cara yang tepat dalam menanamkan akidah dan
meningkatkan kualitas akidah.
Islam mendidik manusia supaya menjadikan akidah dan syariat
Allah sebagai rujukan terhadap seluruh perbuatan dan tindakannya. Oleh sebab
itu, pendidikan Islam menjadi kewajiban orang tua dan guru di samping menjadi
amanat yang harus dipikul oleh satu generasi untuk disampaikan kepada
generasi berikutnya, dan dijalankan oleh para pendidik dalam mendidik
anak-anak.
|
25
|
25
|
5.
|
Sebutkan
prinsip-prinsip Akidah
|
Prinsip-prinsip
akidah secara keseluruh-an tercakup dalam sejumlah prinsip agama Islam.
Prinsip-prinsip tersebut adalah :
a. Pengakuan dan
keyakinan bahwa Allah Swt. adalah Esa. Beriman kepada Allah dan hanya
menyembah kepada Allah, dan tidak menyekutukan Allah.
b. Pengakuan bahwa para
Nabi telah diangkat dengan sebenarnya oleh Allah Swt. untuk menuntun umatnya.
Keyakinan bahwa para Nabi adalah utusan Allah Swt. sangat penting, sebab
kepercayaan yang kuat bahwa Nabi itu adalah utusan Allah, mengandung
konsekuensi bahwa setiap orang harus meyakini apa yang dibawa oleh para Rasul
utusan Allah tersebut berupa kitab suci. Keyakinan akan kebenaran kitab suci menjadikan
orang memiliki pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
c. Kepercayaan akan
adanya hari kebangkitan. Keyakinan seperti ini memberikan kesadaran bahwa
kehidupan dunia bukanlah akhir dari segalanya. Setiap orang pada hari akhir
nanti akan dibangkitkan dan akan dimintai pertanggung-jawaban selama hidupnya
di dunia.
d. Keyakinan bahwa Allah Swt. adalah Maha
Adil. Jika keyakinan seperti ini tertanam di dalam hati, maka akan
menumbuhkan keyakinan bahwa apa yang dilakukan akan mendapatkan balasan dari
Allah Swt. Orang yang berbuat kebaikan akan mendapatkan balasan yang baik, seberapapun
kecilnya kebaikan itu. Sebaliknya perbuatan jelek sekecil apapun akan mendapatkan
balasan yang setimpal dari Allah Swt.
|
15
|
15
|
Jumlah Skor
|
|
100
|
100
|
Pengelolaan nilai siswa
Nilai = Jumlah skor perolehan
x 100
Jumlah skor max
Palembang,..........
Mengetahui,
Kepala Madrasah Guru
Mata Pelajaran
.............................................. ......................................
Lembar Pengamatan
Rubrik kegiatan Diskusi
No
|
Nama Siswa
|
Aspek Pengamatan
|
Jumlah
Skor
|
Nilai
|
Ket.
|
||||
Kerjasama
|
Mengkomunikasikan
pendapat
|
Toleransi
|
Keaktifan
|
Menghargai pendapat teman
|
|||||
1
|
|||||||||
2
|
|||||||||
3
|
|||||||||
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali, 3 = Baik, 2 = Cukup, 1 = Kurang
|
∑
Skor
perolehan
Nilai X 100
Skor
Maksimal (20)
Kriteria
Nilai
A = 80
– 100 : Baik Sekali
B = 70
– 79 : Baik
C = 60
– 69 : Cukup
D = ‹ 60 : Kurang
Mengetahui, Palembang..............
Kepala Madrasah Guru
Mata Pelajaran
................................................. .........................................
Rubrik Penilaian Presentasi
No
|
Nama Siswa
|
Aspek Penilaian
|
Jumlah
Skor
|
Nilai
|
Ket.
|
|||||
Komunikasi
|
Sistematika
Penyampaian
|
Wawasan
|
Keberanian
|
Antusias
|
Gesture dan penampilan
|
|||||
1
|
||||||||||
2
|
||||||||||
3
|
||||||||||
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali, 3 = Baik, 2 = Cukup, 1 = Kurang
|
∑
Skor
perolehan
Nilai X
100
Skor
Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 80
– 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60
– 69 : Cukup
D = ‹
60 : Kurang
Mengetahui, Palembang....................
Kepala Madrasah Guru
Mata Pelajaran
................................ ..........................................
Format Penilaian Makalah
Struktur
Makalah
|
Indikator
|
Nilai
|
Pendahuluan
|
Menunjukkan dengan tepat isi :
· Latar belakang
· Rumusan masalah
· Tujuan penulisan.
|
|
Isi
|
· Ketepatan pemilihan gambar
· Orisinalitas makalah
· Mendeskripsikan perilaku terpuji, prasangka baik (husnuzzhan) dan penerapannya dalam kehidupan
masyarakat
· Struktur/logika penulisan disusun dengan jelas
sesuai metode yang dipakai
· Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan
komunikatif
· Daftar pustaka yang dapat
dipertanggungjawabkan (Ilmiah)
· Menghindari sumber (akun) yang belum dikaji
secara ilmiah
|
|
Penutup
|
· Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah
· Saran relevan dengan kajian, dan berisi pesan
untuk peningkatan kontrol diriberprasangka baik (husnuzzhan) dan
menerapkannya dalam kehidupan
masyarakat
|
|
Jumlah
|
KriteriaPenilaian
untuk masing-masing indikator:
Sangat sesuai = 4,
Sesuai = 3, Cukup
= 2, Kurang
= 1
|
∑
Skor
perolehan
Nilai X
100
Skor
Maksimal (48)
Mengetahui, Palembang....................
Kepala Madrasah Guru
Mata Pelajaran
................................ ..........................................
No comments:
Post a Comment